Menggali Makna dan Implikasi Ut Omnes Unum Sint di Yohanes 17:20-23 Serta Implementasinya Dalam Realitas Kehidupan Gereja

  • Musa Haisoo Sekolah Tinggi Teologi Moriah
  • Iswahyudi Iswahyudi Sekolah Tinggi Teologi Moriah
  • Sutrisno Sutrisno Sekolah Tinggi Teolog Moriah
  • Bobby Kurnia Putrawan Sekolah Tinggi Teologi Moriah
Keywords: Oneness of the church, Intercession of the Lord Jesus, Schism, Exclusivism, Keesaan gereja, Doa syafaat Tuhan Yesus, Skisma, Eksklusivisme

Abstract

The “oneness of the church” is a struggle that gets attention in the intercession of the Lord Jesus, in John 17:20-23. “That they may all become one…” (ut omnes unum sint). The oneness of the church was implemented quite well in the early church. At that time the church lived all together and in the spirit of serving each other. However, conditions began to change when schism hit the church in the fifth century. Schism after schism which continues to last has damaged the harmony of inter-church relations, bringing forth attitudes and points of exclusivism towards one another. This condition is a fundamental obstacle in the efforts to uphold the church's oneness through the Oikoumene Movement. By using a qualitative research method, with a hermeneutical approach, the author attempts to explore the meaning of ut omnes unum sint based on the text of John 17:20-23. The author finds a fact that the oneness of the church desired by the Lord Jesus follows the pattern of the Trinity and that the Head of the Church stakes His glory above the oneness of His church. Therefore, the church needs to be aware of its responsibility to implement the hope in the intercession of the Lord Jesus by cultivating attitudes and inclusive points of view of one another.

 

“Keesaan gereja” merupakan seuah pergumulan yang mendapatkan perhatian di dalam doa syafaat Tuhan Yesus, dalam Yohanes 17:20-23. “Supaya mereka semua menjadi satu…” (ut omnes unum sint). Keesaan gereja nampak terimplementasikan dengan cukup baik di zaman gereja mula-mula. Pada masa itu gereja hidup dalam kesatuan dan dalam semangat saling melayani satu dengan yang lain. Namun keadaan mulai berubah sejak skisma melanda gereja sejak abad kelima. Skisma demi skisma yang terus terjadi hingga sekarang telah merusak keharmonisan hubungan antar gereja, melahirkan sikap dan pandangan eksklusivisme satu terhadap yang lain. Tujuan penelitian ini adalah menggali makna dan implementasi Ut Omnes Unum Sint dan implementasinya dalam realitas kehidupan gereja. Kondisi ini menjadi kendala mendasar di dalam usaha untuk menegakkan keesaan gereja melalui gerakan Oikoumene dengan menggunakan metode penelitian kualitatis, dengan pendekatan hermeneutika, penulis berupa untuk menggali makna dari ut omnes unum sint berdasarkan teks Yohanes 17:20-23 tersebut. Penulis menemukan fakta bahwa keesaan gereja yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus adalah sesuai dengan pola keesaan Tritunggal, dan bahwa Sang Kepala Gereja itu mempertaruhkan kemuliaan-Nya di atas keesaan gereja-Nya. Oleh karena itu gereja perlu sadar akan tanggungjawabnya untuk mengimplementasikan harapan dalam doa syafaat Tuhan Yesus tersebut dengan menumbuhkan sikap dan pandangan inklusif satu sama lain.

Author Biography

Sutrisno Sutrisno, Sekolah Tinggi Teolog Moriah

 

 

 

References

Aritonang, Jan S. Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja. Cet.2. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Aritonang, Jan S. “Dampak Reformasi Terhadap Perpecahan Gereja Dan Maknanya Bagi Upaya Penyatuan Gereja. Bunga Rampai: Seratus Limapuluh Tahun di Luat Angkola.” Jurnal Ledalero 16, no.2 (2017): 204-225. http://ejurnal.iftkledalero.ac.id/index.php/JLe/article/view/103.

Batlajery, Agustinus M.L. “Reformasi dan Keesaan Gereja: Makna Peristiwa 31 Oktober bagi Gereja Protestan dan Katolik masa kini.” Kurios : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 7, no.2 (2021): 352-363. https://doi.org/10.30995/kur.v7i2.326.

Berkhof, H & I.H. Enklaar, I.H. Sejarah Gereja. cet.38. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.

Berkhof, Louis. Teologi Sistematika. Doktrin Gereja, cet.5. Surabaya: Momentum, 2005.

Butar-Butar, Rut Debora dan Meliala, Raharja Sembiring, “Dari Church Planting ke

Hospitalitas: Rejonstrujsi Misi Gereja Dalam Konteks Keberagaman.” Epigraphe: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kritiani, 4 no.2 (2020): 170-182. http://dx.doi.org/10.33991/epigraphe.v4i2.191.

Culver, Jonathan E. Sejarah Gereja Umum. Bandung: Biji Sesawi, 2013.

DeJonge, Christiaan. Menuju Keesaan Gereja; Sejarah, Dokumen-dokumen dan Tema-tema Gerakan Oikumenis. cet.11. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2015.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Nasional, 2012.

Douglas, J.D, et.all. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini A-L. cet.4. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1997.

Douglas, J.D., et.all. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, M-Z. cet.4, Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1997.

PGI. Dokumen Keesaan Gereja Persekutuan Gereja-gereja di Indonesa (DKG-PGI) 2014-1019. cet.2. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016.

Henry, Matthew. Tafsiran Injil Yohanes 12-21. Surabaya: Momentum, 2010.

Jegalus, Nobertus, ed. Gereja Selaras Zaman, Butir-butir Pengajaran Konsili Vatican II bagi Umat, Jakarta: Obor, 2021.

McGrath, Alister E. Sejarah Pemikiran Reformasi. cet.9. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019.

Putra, Adi. "Perpecahan dalam gereja: Ulasan Biblika terhadap 1 Korintus 1:10-13." osf (2021): 1-7. https://doi.org/10.31219/osf.io/cygan.

Sweney, Chip dan Murray, Kitti. Gereja yang berdampak, Kemitraan Gereja Dalam

Pelayanan di Tengah di Tengah Komunitas. Cet.7. Yogyakarta: Andi, 2020.

Sutanto, Timotius Kurniawan. Tiga Dimensi Jeesaan Dalam Pembangunan Jemaat. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.

Thiessen, Henry C. Teologi Sistematika. cet.8. Malang: Gandum Mas, 2010.

Van den End, Th. Harta Dalam Bejana, Sejarah Gereja Ringkas. cet.30. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.

Van Niftrik, G.C dan B.J. Boland. Dogmatika Masa Kini. cet.2. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2021.

Wahono, S. Wismoady. Di Sini Kutemukan, Petunjuk Mempelajari dan Mengajarkan Alkitab. cet.4. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2021.

Warren, Rick. The Purpose Driven Church, Gereja yang Digerakkan oleh Tujuan. cet.11. Malang: Gandum Mas, 2019.

Wulandari, Wahyoe Rita. “Kunci Pertumbuhan Gereja di Indonesia yang Berbasis Data Dari Perspektif Evangelikal dan Tinjauan Kritis Atasnya.” Jurnal Sosial dan Teknologi, 2, no.3 (2022): 295-305. https://doi.org/10.59188/jurnalsostech.v2i3.313.

Published
2024-06-20
How to Cite
Haisoo, M., Iswahyudi, I., Sutrisno, S., & Putrawan, B. K. (2024). Menggali Makna dan Implikasi Ut Omnes Unum Sint di Yohanes 17:20-23 Serta Implementasinya Dalam Realitas Kehidupan Gereja. Journal of Religious and Socio-Cultural, 5(1), 54-69. https://doi.org/10.46362/jrsc.v5i1.194

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>