Perkawinan Beda Agama

Suatu Etis Teologis tentang Pernikahan menurut Undang-Undang Pernikahan Agama Kristen dan Islam

  • Andri Rifai Togatorop Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Keywords: pernikahan, antar agama, undang-undang pernikahan, islam, kristen, interfaith marriage, christian, marriage law

Abstract

Interfaith marriage becomes polemic because it creates a debate between agreeing and disagreeing, but the impact of interfaith marriage is not only personal but also social and cultural. Is interfaith marriage allowed? Maybe some people say it's okay because marriage is sacred. But in fact, marriage is fun for people of different religions. The Religion Law number 1 of 1974 clearly states that people may marry the same religion, not different religions. However, interfaith marriage is the best solution without partner prayer. The purpose of this article is to introduce an understanding of interfaith marriage by Islam and Christianity, as well as how to reflect on theological ethics. Therefore, this research is qualitative in nature supported by books to see whether marriage is permissible in a particular religion. The result is Law number 1 of 1974 concerning marriage, which says that one must have the same faith. This interfaith marriage is not recommended. Marriage is not to destroy kinship; marriage should make you happy.

 

Pernikahan beda agama menjadi polemik karena menimbulkan perdebatan antara setuju dan tidak setuju, tetapi dampak dari pernikahan beda agama tidak hanya secara pribadi tetapi juga sosial dan budaya. Apakah pernikahan beda agama diperbolehkan? Mungkin sebagian orang mengatakan tidak apa-apa, karena menikah itu sakral. Namun nyatanya menikah itu menyenangkan bagi yang berbeda agama. Undang-Undang Agama nomor 1 tahun 1974 dengan jelas menyatakan bahwa orang boleh menikah seagama, tidak boleh beda agama. Tetapi demikian, menikah beda agama merupakan solusi terbaik tanpa doa pasangan. Tujuan artikel ini adalah mengantar pemahaman pernikahan beda agama oleh Islam dan Kristen, serta bagaimana refleksi etis teologisnya. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat kualitatif yang didukung oleh buku-buku untuk melihat diperbolehkan atau tidaknya perkawinan dalam suatu agama tertentu. Hasilnya Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang pernikahan, dimana dikatakan bahwa harus seiman. Pernikahan beda agama ini tidak di rekomendasi. Menikah bukan untuk merusak hubungan kekerabatan, seharusnya pernikahan itu membuat bahagia.

 

 

References

Adji, Sution Usman. Kawin Lari Dan Kawin Antar Agama. Yogyakarta: Liberty, 1989.

Amri, Aulil. “Perkawinan Beda Agama Menurut Hukum Positif Dan Hukum Islam.” Media Syari’ah 22, no. 1 (May 6, 2020): 48. https://doi.org/10.22373/jms.v22i1.6719.

Annur, Cindy Mutia. “Viral Nikah Beda Agama Di Jaksel, Berapa Angka Pernikahan Di DKI Jakarta?” databoks, 2022. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/09/16/viral-nikah-beda-agama-di-jaksel-berapa-angka-pernikahan-di-dki-jakarta.

Badan Pusat Statistik. “Jumlah Nikah, Talak Dan Cerai, Serta Rujuk (Pasangan Nikah), 2014-2016.” Badan Pusat Statistik, 2017. https://www.bps.go.id/indicator/27/176/1/jumlah-nikah-talak-dan-cerai-serta-rujuk.html.

Bismar, Siregar. Aspek Hukum Perlindungan Atas Hak-Hak Anak: Suatu Tinjauan Dalam Hukum Dan Hak-Hak Anak. Jakarta: Rajawali, 1986.

Dakhi, Agustin Sukses. Perkawinan Beda Agama: Suatu Tinjauan Sosiologi. Yogyakarta: Deepublish, 2012.

Hartanto, Dwiyana Achmad. “Perkawinan Lintas Agama Perspektif Hukum Positif Dan Hukum Agama Di Indonesia.” YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam 10, no. 2 (October 22, 2019): 137. https://doi.org/10.21043/yudisia.v10i2.5877.

Hasibuan, Linda. “Negara Dengan Tingkat Perceraian Tertinggi Di Dunia, Ada RI?” CNBC Indonesia, 2022. https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220808155805-33-362032/negara-dengan-tingkat-perceraian-tertinggi-di-dunia-ada-ri.

Hines, Darrell L. Pernikahan Kristen: Konflik Dan Solusinya. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Jalil, Abdul. “Pernikahan Beda Agama Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif Di Indonesia.” Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan Dan Keagamaan 6, no. 2 (December 31, 2018): 46–69. https://doi.org/10.36052/andragogi.v6i2.56.

Kusnadi, Djohan. Pernikahan Yang Menuju Keharmonisan Optimal. Jakarta: Panca Jaya, 2005.

LaHaye, Tim. Kebahagiaan Pernikahan Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002.

Makalew, Jane. “Akibat Hukum Dari Perkawinan Beda Agama Di Indonesia.” Lex Privatum 1, no. 2 (2013): 131–44. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/1710.

Maro. “3 Tujuan Pernikahan Kristen, Makna Dan Keutamaan Berkeluarga.” Hidup Kasih, 2018. https://www.hidupkasih.com/2018/12/tujuan-pernikahan.html.

Nucholish, Ahmad. Memoar Cintaku: Pengalaman Empiris Pernikahan Beda Agama. Yogyakarta: LKiS, 2004.

Prakoso, Djoko, and I Ketut Murtika. Asas-Asas Hukum Perkawinan Di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara, 1987.

Salim, Marie Febe. Penolong Yang Sepadan Dan Pernikahan Yang Berhasil Di Hadapan Tuhan. 1st ed. Tuban: Spasi Media, 2020.

Satriawan, I Gusti Ayu Kireina Evarini, and Anak Agung Sri Indrawati. “Pengaturan Hukum Perkawinan Beda Agama Ditinjau Dari Undang Undang Perkawinan.” Jurnal Kertha Negara 10, no. 1 (2022): 1–10. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.32493/al-jpkm.v2i1.8782.

Septiandani, Dian, Dharu Triasih, and Dewi Tuti Muryati. “Kontruksi Hukum Perkawinan Beda Agama Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif Indonesia.” Hukum Dan Masyarakat Madani 7, no. 1 (January 5, 2017): 40. https://doi.org/10.26623/humani.v7i1.1021.

Silfanus, Jessica. “Perkawinan Beda Agama Secara Alkitabiah Dalam Masyarakat Pluralisme.” The Way Jurnal Teologi Dan Kependidikan 8, no. 1 (April 30, 2022): 82–95. https://doi.org/10.54793/teologi-dan-kependidikan.v8i1.78.

Subeno, Sutjipto. Indahnya Pernikahan Kristen. Surabaya: Momentum, 2020.

Sumriyah. “Hukum Pernikahan Beda Agama Menurut Hukum Islam Dan Hukum Formal.” Simposium Hukum Indonesia 2, no. 1 (2021): 57–68. https://journal.trunojoyo.ac.id/shi/issue/view/933.

Tarigan, Boas. “Perkawinan Beda Agama (Pandangan Anggota Jemaat GKI Palsigunung Tentang Perkawinan Beda Agama Dalam Terang Tafsir 1 Korintus 7:12-16).” Universitas Kristen Duta Wacana, 2021. https://katalog.ukdw.ac.id/6784/1/51190036_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf.

Wahyuni, Sri. Nikah Beda Agama: Kenapa Ke Luar Negeri. Jakarta: Pustaka Alfabet, 2016.

Published
2023-01-14
How to Cite
Togatorop, A. R. (2023). Perkawinan Beda Agama. Journal of Religious and Socio-Cultural, 4(1), 26-36. https://doi.org/10.46362/jrsc.v4i1.126